Yang Anda butuhkan agar Arduino dapat dioperasikan adalah:
• Sebuah papan Arduino seperti Uno, Duemilanove, atau
Diecimila.
• Kabel USB untuk menghubungkan Arduino ke komputer Anda.
• Sebuah LED.
• IDE Arduino (akan digunakan di setiap bab).
Pada Gambar di bawahbAnda dapat melihat foto dari papan
Arduino Diecimila dan bagian-bagiannya yang paling penting.
Untuk menghubungkan Arduino ke komputer Anda, Anda hanya memerlukan
kabel USB. Kemudian Anda dapat menggunakan koneksi USB untuk berbagai tujuan
:
• Mengupload software baru pada papan.
• Berkomunikasi dengan papan Arduino dari komputer
Anda.
• Menyalurkan daya ke dalam papan Arduino.
Sebagai perangkat elektronik, Arduino membutuhan daya
(power). Salah satu cara untuk menghubungkan daya dengan papan Arduino adalah
dengan menghubungkannya ke port USB komputer, akan tetapi hal bukan solusi yang
baik dalam beberapa kasus. Beberapa proyek tidak memerlukan komputer untuk menjalankannya,
dan akan terasa berlebihan untuk menyalakan sebuah komputer dan menggunakan
dayanya hanya untuk menyalakan Arduino. Port USB juga hanya memberikan 5 volt,
dan kadang-kadang Anda membutuhkan lebih banyak daya.
Dalam situasi ini, solusi terbaik biasanya adalah adaptor AC
yang memberikan tegangan 9V (kisaran yang direkomendasikan adalah 7V untuk
12V). Anda membutuhkan adaptor dengan ujung laras 2,1 mm dan pusat positif (tanyakan
kepada orang yang menjualnya). Tancapkan ke power plug Arduino, dan Arduino
bisa segera dinyalakan, bahkan ketika tidak terhubung ke komputer. Dengan cara
itu, jika Anda menghubungkan Arduino ke port USB, Arduino akan menggunakan daya
eksternal jika tersedia.
Harap diperhatikan bahwa beberapa versi papan Arduino
seperti Arduino-NG dan Diecimila tidak beralih secara otomatis antara daya eksternal
dan pasokan USB. Mereka dirancang dengan jumper seleksi listrik (lihat gambar
1.2) berlabel PWR_SEL dan Anda harus mengaturnya secara manual untuk
masing-masing EXT atau USB.
Sekarang Anda telah mengetahui dua cara untuk menyalurkan
daya ke Arduino. Ketika Arduino dihubungkan dengan komputer Anda, Arduino tidak
mengambil semua daya yang ada, namun Arduino juga membagin daya tersebut dengan
perangkat lain. Pada bagian gambar 1.2, pada halaman sebelumnya, Anda dapat
melihat beberapa soket (disebut juga dengan pin, karena internal mereka terhubung
ke pin di mikrokontroler) terkait dengan power supply :
• Menggunakan pin berlabel 3V3 dan 5V, Anda dapat daya
perangkat eksternal terhubung ke Arduino dengan 3,3 volt atau 5 volt.
• Dua pin berlabel Gnd memungkinkan yang perangkat eksternal
Anda untuk berbagi kesamaan dengan Arduino.
• Beberapa proyek bersifat portabel, sehingga mereka akan
menggunakan pasokan listrik portabel seperti baterai. Anda menghubungkan sumber
daya eksternal seperti baterai ke Vin dan Gnd soket. Jika Anda menghubungkan
adaptor AC ke colokan (soket) listrik Arduino, Anda dapat menyalurkan tegangan
dari adaptor melalui pin ini.
Pada bagian kanan bawah papan, ada enam pin input analog A0
- A5. Anda dapat menggunakannya untuk menghubungkan sensor analog ke Arduino. Mereka
mengambil data sensor dan mengubahnya menjadi angka antara 0 dan 1023. Di
bagian atas papan ada 14 pin digital IO bernama D0 - D13. tergantung kepada
kebutuhan Anda.
Anda dapat menggunakan pin-pin untuk input atau output
digtal, sehingga Anda dapat menghidupkan dan mematikan LED. Pin-pin tersebut
(D3, D5, D6, D9, D10, dan D11) juga dapat bertindak sebagai input/output
analog. Dalam mode ini, mereka mengkonversi dari 0 sampai 255 angka digital
menjadi tegangan analog. Semua pin ini dihubungkan ke mikrokontroler.
Mikrokontroler menggabungkan CPU dengan beberapa fungsi periferal seperti
saluran I/O. Ada banyak jenis mikrokontroler yang tersedia, tetapi biasanya
Arduino dilengkapi dengan ATmega328 atau ATmega168. Keduanya adalah
mikrokontroler 8-bit yang diproduksi oleh sebuah perusahaan bernama Atmel.
Meskipun komputer modern memuat program dari hard drive, mikrokontroler
biasanya harus diprogram terlebih dahulu. Itu berarti Anda harus memuat
perangkat lunak Anda ke mikrokontroler melalui kabel. Anda hanya perlu
mengunggahnya ke dalam mikrokontroler sekali saja. Program tersebut akan tetap
berada di dalam mikrokontroler sampai mendapat program baru.
Setiap kali Anda memberikan suplai listrik ke Arduino,
program yang ada dalam mikro kontroler akan disimpan dalam mikrokontroler dan
dijalankan secara otomatis. Jika Anda menekan tombol reset pada Arduino,
semuanya akan reinitialized. Program yang telah disimpan tidak akan hilang,
namun berjalan dari awal.
0 komentar:
Posting Komentar