/***************************************** Anti Copy ******************************************/
Belajar Memang Membuat Lelah,
Namun Jika Tidak Pernah Belajar,
Maka Suatu Hari Nanti Hidup Kita Akan Jauh Lebih Melelahkan
WHAT'S NEW?
Loading...

Fungsi Output Socket RCA Amplifier Surround Dan DVD Player home theater seperti ML, MR, C, SW, SR, dan SL sering diabaikan pada saat memutar film.

Padahal output tersebut memiliki fungsi yang berbeda dan sangat bermanfaat terutama untuk mendapatkan sistem home theater yang lengkap.  Jenis sistem demikian sering juga disebut dengan 5.1.

Fungsi Output Socket RCA Amplifier Surround Dan DVD Player

Pada sistem home theater ready, atau sistem yang telah dirancang buat home theater, baik itu amplifier dengan sound prosesor, player, receiver, atau pre-amplifier, biasanya akan disertakan output berupa jack RCA di panel belakang yang cukup banyak.

Output RCA Panel Belakang

Panel belakang tersebut dapat terdiri dari:

  • ML ( Main Left Output ) dan MR ( Main Right Output ) yaitu keluaran kanal kiri dan kanal kanan. Kedua output ini merupakan output yang paling banyak dipergunakan oleh pemakai pada umumnya karena mewakili seluruh spektrum suara yang bisa diproses oleh amplifier.
  • FL ( Front Left Output ) dan FR ( Front Right Output ) yaiut keluaran kanal depan kiri dan kanan. Kedua RCA tersebut dapat dipergunakan seperti halnya ML dan MR. Namun, tujuan sebenarnya dari kanal tersebut adalah untuk dipakai pada amplifier yang memproses suara depan terutama saat memutar film.
  • Center. Keluaran RCA ini merupakan keluaran untuk chanel tengah. Kanal tersebut memproses signal suara atau vokal, sehingga vokal atau suara lebih jelas terdengar.
  • SL ( Surround Left ) dan SR ( Surround Right ) yaitu keluaran yang memproses suara surround dan gema. Suara surround bertujuan untuk membuat suara pergerakan objek lebih nyata terutama untuk menirukan gerakan suatu objek dalam film seperti pergerakan mobil dari depan ke belakang atau memutar. Selain berfungsi untuk lebih menghidupkan suara, speaker tersebut juga berfungsi untuk memproses gema atau menirukan gema untuk mode hall dll.
  • SW ( Sub Woofer ) . Output tersebut berfungsi untuk dihubungkan amplifier yang menghasilkan bass rendah. Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, sub lebih berperan sebagai penghasil suara bass rendah. Kanal output tersebut sangat berguna untuk memproses suara gemuruh, gendang, gempa bumi, dan suara rendah lainnya pada home theater.

Fungsi Output Socket RCA Amplifier Surround Dan DVD Player dapat dipakai semuanya jika memiliki amplifier yang memiliki input dengan chanel yang terpisah. Terlepas dari kualitas suara yang dihasilkan, walaupun tidak memiliki amplifier demikian, 5 buah amplifier akan dapat dipergunakan sekaligus untuk menirukan sistem 5.1 secara lengkap.

CARA RESISTANSI ISOLASI INSTALASI PENERANGAN BASEMENT PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN HIOKI IR 4057-20 INSULATION TESTER

insulation tester Hioki IR4057-20

Instalasi listrik merupakan salah satu rangkaian dari peralatan listrik dan berada dalam satu lingkup atau dalam sistem ketenagalistrikan. Instalasi listrik yang baik adalah instalasi yang sangat aman terutama bagi penggunanya yaitu manusia dan untuk keamanan setiap Insan disekitarnya.

Kabel-kabel yang digunakan pada sistem instalasi listrik tersebut harus memenuhi standar yang ditentukan, baik dari segi konduktor, bahan isolasi dan seluruh konstruksi kabel. Kabel merupakan peralatan listrik yang paling rentan menyebabkan kebakaran. Dari data penyebab kebakaran di wilayah Medan disebutkan bahwa : 78 % disebabkan oleh kabel listrik, 3 % oleh kontaktor listrik, 8 % oleh PHB (Panel Hubung Bagi) dan 11 % oleh peralatan listrik lainnya. Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa kabel listrik merupakan peralatan yang paling rentan dalam sisi keamanan instalasi listrik.

Untuk itu, agar tercipta keandalan dan keamanan operasi sistem tenaga listrik perlu diadakan uji ketahanan bahan isolasi peralatan listrik sebelum dioperasikan, misalnya bahan isolasi pada kabel. Salah satunya dengan pengujian tegangan tembus isolasi kabel yang bertujuan untuk mengetahui kualitas dan karakteristik material isolasi kabel ketika diberi tegangan melebihi tegangan normal dan menganalisis tegangan tertinggi yang mampu ditahan oleh kabel dalam waktu tertentu agar tidak terjadi kemungkinan adanya arus bocor.

diagram tahanan isolasi pada bangunan

Gambar 1. Skematik Diagram Tahanan Isolasi pada Bangunan

Tahanan (resistansi) isolasi dari kabel instalasi listrik merupakan salah satu unsur yang menentukan kualitas instalasi listrik, mengingat fungsi utama isolasi sebagai sarana pengamanan instalasi listrik. Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat saluran (kabel) yang diisolasi satu sama lain atau tahanan antara satu kawatsaluran dengan netral (N). Ketentuan-ketentuan tentang tahanan isolasi ini sudah diatur dalam PUIL sebagai berikut:

  1. Tahanan isolasi dari bagian instalasi listrik dalam ruangan yang kering harus mempunyai nilai sekurang-kurangnya 1000 ohm tiap 1 Volt tegangan nominalnya, dengan pengertian bahwa arus bocor dari tiap bagian instalasi listrik pada tegangan nominalnya tidak boleh melebihi 1 mA tiap 100 m panjang instalasi listrik.
  2. Tahanan isolasi dari bagian instalasi listrik dalam ruang yang lembab atau basah harus mempunyai nilai sekurang-kurangnya 1000 ohm tiap 1 volt tegangan nominalnya.
  3. Alat ukur tahanan isolasi suatu instalasi harus mampu:
    · Membangkitkan tegangan searah sekurangkurangnya sama dengan tegangan nominal instalasi tersebut, tetapi tidak boleh kurang dari 500 Volt.
    · Menghasilkan arus sekurang-kurangnya 1 mA pada tegangan tersebut.

Bagian instalasi listrik yang diukur tahanan isolasinya adalah :

  1. Yang terletak di antara dua pengaman arus lebih.
  2. Yang terletak sesudah alat pengaman arus lebih yang terakhir.

Faktor – Faktor Penyebab Tahanan Isolasi Memburuk :

Nilai tahanan isolasi sebenarnya bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung ada faktor suhu dan kelembaban. Penurunan isolasi biasanya turun secara bertahap jika diperiksa berkala, yang dikenal dengan preventive maintenance. Pemeriksaan semacam itu memungkinkan rekondisi yang direncanakan sebelum terjadinya kegagalan atau kerusakan. Apabila tidak dilakukan pemeriksaan secara berkala, peralatan listrik dapat berbahaya jika disentuh saat adanya tegangan, karena isolasi itu tersendiri telah menjadi konduktor parsial Untuk saat ini, terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan tahanan isolasi menurun atau isolasi yang memburuk, seperti kerusakan mekanis peralatan, suhu yang berlebihan, kotoran, uap korosif, kelembaban, dan lain sebagainya. Faktorfaktor penyebab tadi, dapat dikombinasikan dengan tekanan listrik yang ada yang kita kenal dengan electrical stresses. Saat faktor-faktor yang menyebabkan isolasi memburuk muncul, seperti adanya retakan, kelembaban, dan adanya benda asing pada permukaan isolator, dapat menyebabkan tahanan (resistansi) rendah.

Insulation Tester (Megger)

Insulation tester adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari suatu instalasi atau untuk mengetahui apakah penghantar dari suatu instalasi terdapat hubung langsung, apakah antara fasa dengan fasa atau dengan nol (netral). Menurut, F.Suryatmo.(1986) alat ukur ini juga dapat digunakan pada peralatan listrik seperti mesin listrik, alat rumah tangga dan sebagainya. output dari alat ukur ini umumnya adalah tegangan tinggi arus searah. Pengujian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah peralatan tersebut memenuhi persyataratan PUIL yang telah ditentukan. Megger satuannya adalah mega ohm.

Kami Dari PT. Radius Allkindo Electric, Menyediakan Insulation Tester terbaik dari merek Hioki yaitu, Hioki IR 4057-20, dengan Fitur Utama antara lain :

  • Dapat Membaca Tegangan Arus mulai 50V hingga 1000V (1KV) dengan Resistansi Mulai dari 100MΩ hingga 4000MΩ.
  • Menampilkan Hasil Pembacaan dengan Tampilan Grafik Batang, sehingga mudah dibaca serta dipahami.
  • Stabil dalam melakukan pembacaan sehingga nilai yang dihasilkan tepat dan akurat dengan waktu pengukuran hanya 1 Detik.
  • Dapat melakukan Pengujian Kontinuitas dengan Tegangan AC/DC sehingga cocok untuk dilakukan pengujian pada Sistem Pembangkit Tenaga Surya.

Prosedur Pengukuran Resistansi Isolasi Sebagai Berikut :

  • Colok kabel berwarna merah ke lubang line dan hitam ke lubang earth.
  • Check batere apakah dalam kondisi baik.
  • Dengan menghubungkan probe merah dengan kepala buaya berwarna hitam.
  • Baca tampilan pada skalanya.
  • Hasil (jika jarum bergerak ke ujung/nol maka baterai keadaan baik atau sebaliknya jika tidak bergerak maka baterai sedang rusak).
  • Jepitkan kepala buaya yang berwarna hitam pada netral dan probe merah atau penyidik pada bagian fasa.
  • On-kan megger, baca tampilan pada skalanya dan tunggu sampai waktu pengukuran yang ditentukan (0,5 – 1 menit) atau jarum penunjuk tidak bergerak lagi.

Pengukuran tahanan isolasi dilakukan untuk mengetahui nilai hambatan antara dua komponen yang bertegangan atau kompenen bertegangan dengan ground. Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan instalasi penerangan, Tahanan isolasi merupakan hambatan yang berada pada kondisi antara dua elemen konduktif yang dipisahkan oleh bahan isolasi (PVC/Polivinil Klorida). Pengukuran tahanan isolasi pada instalasi penerangan mempunyai peranan penting guna mengetahui status isolasi penerangan dan keamanan pada setiap perlatan yang tersambung. Akan tetapi, perlu diingat bahwa pengukuran tahanan isolasi dilakukan pada saat peralatan tidak bertegangan (padam).

Prinsip Kerja Alat Ukur Tahanan Isolasi Pada dasarnya pengukuran tahanan isolasi instalasi adalah untuk mengetahui besar (nilai) kebocoran arus (leakage current ) yang terjadi antara bagian yang bertegangan terhadap netral. Kebocoran arus yang menembus isolasi peralatan listrik memang tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, salah satu cara meyakinkan bahwa instalasi cukup aman untuk diberi tegangan adalah dengan mengukur tahanan isolasinya. Kebocoran arus yang memenuhi ketentuan yang ditetapkan akan memberikan jaminan bagi instalasi itu sendiri sehingga terhindar dari kegagalan isolasi.

insulation tester

Instalasi listrik merupakan salah satu rangkaian dari peralatan listrik dan berada dalam satu lingkup atau dalam sistem ketenagalistrikan. Instalasi listrik yang baik adalah instalasi yang sangat aman terutama bagi penggunanya yaitu manusia dan untuk keamanan mahkluk disekitarnya. Kabel-kabel yang digunakan pada sistem instalasi listrik tersebut harus memenuhi standar yang ditentukan, baik dari segi konduktor, bahan isolasi dan seluruh konstruksi kabel.

Kabel merupakan peralatan listrik yang paling rentan menyebabkan kebakaran. Dari data penyebab kebakaran di wilayah Medan disebutkan bahwa : 78 % disebabkan oleh kabel listrik, 3 % oleh kotak kontak, 8 % oleh PHB (Panel Hubung Bagi) dan 11 % oleh peralatan listrik lainnya. Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa kabel listrik merupakan peralatan yang paling rentan dalam sisi keamanan instalasi listrik.

kabel NYM (cu pvc3x2,5mm2 300 500v)
Kabel NYM (cu/pvc3x2,5mm2 300/500v)

Untuk itu, agar tercipta keandalan dan keamanan operasi sistem tenaga listrik perlu diadakan uji ketahanan bahan isolasi peralatan listrik sebelum dioperasikan, misalnya bahan isolasi pada kabel. Salah satunya dengan pengujian tegangan tembus isolasi kabel yang bertujuan untuk mengetahui kualitas dan karakteristik material isolasi kabel ketika diberi tegangan melebihi tegangan normal dan menganalisis tegangan tertinggi yang mampu ditahan oleh kabel dalam waktu tertentu agar tidak terjadi kemungkinan adanya arus bocor. Untuk mengukur tahanan isolasi digunakan Mega Ohm Meter/Insulation tester. Isolasi yg dimaksud adalah isolasi antara bagian yang bertegangan dengan bertegangan maupun dengan bagian yang tidak bertegangan seperti body/ground. Megger banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan isolasi pada :Kabel instalasi pada rumahrumah/bangunan, kabel tegangan rendah, dan kabel tegangan tinggi.

cable insulation test

Menurut PUIL 2000 bahwa Nilai Minimum Isolasi pada peralatan Listrik dan Instalasinya adalah : 1000 x Tegangan Kerja. Maksudnya adalah apabila Instalasi atau peralatan Listrik menggunakan Tegangan 220 Volt, maka nilai Tahanan Isolasinya sekurang-kurangnya sebesar 220 x 1000 ohm = 0,22 MΩ, demikian halnya bila menggunakan 380 volt, maka nilai Isolasi minimumnya adalah 0,38 MΩ. Standar Nasional Indonesia untuk jenis kabel NYM diatur oleh SNI 04-2699:1999. Selain Standar Nasional Indonesia, standar yang lain digunakan di Indonesia adalah SPLN 42-2:1992 yaitu standar yang digunakan oleh PLN. Mengacu pada standar PUIL 2000 (> 1 KΩ/ 1 kV) dan SPLN 42-2:1992.

Ada pun untuk mengetahui standart harga minimal hasil pengukuran tahanan isolasi suatu peralatan dapat dihitung dengan menggunakan rumus Pendekatan :

Rumus IR
  • Di mana : R = Tahanan isolasiminimal.
  • U = Tegangan kerja.
  • Q = TeganganMegger.
  • 1000 = Bilangan tetap.
  • 2,5= Faktor Keamanan (apabila baru).

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melaksanakan pengukuran adalah alat yang diukur harus bebas tegangan AC / DC atau tegangan induksi, Tidak boleh melakukan pengukuran pada perangkat listrik yang tersambung dengan sumber daya, karena tegangan tersebut akan mempengaruhi hasil pengukuran. Perlengkapan elektronik dapat rusak jika mendapat tegangan uji yang tinggi. Oleh karenanya semua beban harus dilepaskan, Mengingat pada instalasi terpasang, semua lampu umumnya sudah terpasang, maka melepas lampu merupakan pekerjaan yang merepotkan. Dalam hal ini ada kecenderungan untuk membuka sakelar dan membiarkan lampu tetap terpasang. Cara ini tidak diperkenankan mengingat tegangan uji dapat merusak sirkit yang peka pada perlengkapan.

Prosedur pengukuran tahanan isolasi kabel sebagai berikut :
  1. Colok kabel berwarna merah ke lubang line dan hitam ke lubang earth
  2. Check batere apakah dalam kondisi baik.
  3. Dengan menghubungkan probe merah dengan kepala buaya berwarna hitam
  4. Baca tampilan pada skalanya
  5. Jepitkan kepala buaya yang berwarna hitam pada netral dan probe merah atau penyidik pada bagian fasa  · On-kan megger, baca tampilan pada skalanya dan tunggu sampai waktu pengukuran yang ditentukan (0,5 – 1 menit)

Lambang untuk rumah dan bangunan bisa dibilang sering dicari dan ditemukan. Terlebih masih termasuk sebagai simbol-simbol instalasi listrik yang wajib dipahami. Bahkan ternyata cukup banyak dikenali juga oleh orang awam.

Khusus untuk untuk pemasangan pada rumah sebenarnya paling mudah dipahami. Bahkan lebih sederhana karena rangkaiannya hanya dibedakan dua jenis saja. Artinya memiliki risiko kesalahan lebih minim sehingga maksimal dipasang.

Berhubungan dengan simbol-simbol instalasi listrik disini akan ditemukan pada pencahayaan. Terdapat juga pada rangkaian instalasi yang dipakai. Kemudian mampu melakukan suplai dengan baik sesuai kebutuhan energi pada perangkat.

Biasanya kegunaan ini sendiri dipakai pada kulkas, televisi, rice cooker, mesin cuci dan sebagainya. Tentunya berpeluang lebih mudah ditemukan dan dicari informasinya. Berikut ini beberapa simbol pada kebutuhan rumah:



Sementara itu kalau bangunan ingin memasang listrik, ternyata ada lambang spesifik perlu diketahui. Terutama karena kebutuhan tenaganya terbilang beda. Hal ini juga berkaitan pada penerangan atau pemakaian sumber tenaga lain.

Pada simbol-simbol instalasi listrik untuk bangunan masih membutuhkan suatu pengetahuan teknis. Tidak ketinggalan dilengkapi juga analisa khusus. Banyak sekali poin harus diperhatikan supaya pemasangan dan instalasinya maksimal.

Anda wajib memahami beban maksimum, susut tegangan, arus ringan dan sebagainya. Hubungan singkat hingga beban terpasang juga akan dicari tahu. Berikut ini beberapa ikon atau lambang yang ditemukan pada bangunan:

simbol-simbol instalasi listrik

simbol-simbol instalasi listrik

simbol-simbol instalasi listrik

 

Sering kali, anda menjumpai motor listrik untuk menggerakan mesin pada pabrik - pabrik sekarang dan kebanyakan 85% didalam pabrik menggunakan motor listrik untuk menggerakan mesinnya.



motor listrik ada 2 jenis Phase yang pertama adalah 3 phase yang di mana ada tegangan R S T sedangkan yang ke dua adalah 1 Phase dimana motor listrik hanya diberi tegangan phase dan Netral aja, contohnya seperti pumpa air dirumah.
    Dari motor - motor tersebut maka anda sangat perlu untuk menghitung amperenya dimana anda membeli motor 1 phase tapi kapasitas rumah anda hanya 450 Watt saja maka anda harus menghitung motor airnya harus di bawah dari 450 Watt.
Plate Motor 1 Phase


 Diatas adalah name plate motor 1 phase dimana   sudah di ketahui KW dan Amperenya jika hanya di   ketahui KWnya saja bagaimana seperti berikut   menghitungya:
 Diket :
P : 8 KW = 8 x 1000 = 8000 Watt
V : 220V
Ditanya :
Berapa Nilai Amperenya?


Rumus daya  Motor 1 Phase:
P = V x I
I  = P/V

Keterangan :
P  : Daya ( Watt )
I   : Arus ( Ampere )
V : Tegangan ( Voltage )

Jawab :  
I = P/V
I = 8000/220
I = 36.36 A

Cara Menghitung Ampere 3 Phase

plate motor 3 Phas
Diatas name plate motor 3 Phase yang bisa di gunakan berbagai tegangan seperti diatas, untuk menghitung amperenya sebagai berikut:
Rumus daya  Motor 1 Phase:
P = √3 x V x I x Cos φ
I  = P/V x √3 x Cos φ

Ket:
P  : Daya ( Watt )
I   : Arus ( Ampere )
V : Tegangan ( Voltage )
√3: Konstanta jika memakai 3 phase dengan nilai jika didecimalkan 1.73
Cos φ : 85 % dari motor biasanya nilai standartnya 0.85
Diketerangan :
P   = 37 Kw = 37 x 1000 = 37000 Watt ( W )
V  = 380 V
Cos φ = 0.84
Ditanya :
Berapa Nilai Amperenya?
Jawab :
I  = P/V x √3 x Cos φ
I  = 37000 / 380 x 1.73 x 0.84
I  = 37000 / 552.22
I  = 67 A

Soal jika diketahu Motor 5 HP dengan tegangan 380 V 3 Phase berapakah Amperenya ?

Diket:
P : 5 HP = 5 x 746 = 3730 Watt ( W )
   : 1 Hp = 746 Watt ( W )
V: 380 V
Cos φ = 0.85 ( Karena biasanya standartnya ini )

Ditanya berapa nilai Amperenya ?
Jawab :
I  = P/V x √3 x Cos φ
I  = 3730 / 380 x 1.73 x 0.85
I  = 3730 / 558.79
I  = 6.68 A

Paling Sering Ditanyakan tentang konversi
Konversi Dalam 1 Phase (220V)
Menggunakan Power Factor (0.85)
- kW adalah kilo Watt atau 1000 Watt.
- mW adalah Mega Watt atau 1.000.000 Watt.
- HP adalah Horse Power.
- 1 HP = 746 W (Watt).
- 1 kW = 1000 W (Watt).
- 1 kVA = 0.90 kW.
- 1 ampere 0.22 kVA
- 1 kva berapa ampere (4.6 A)
- 1 kva berapa watt (850 W)
- 1 kva berapa kW (0.85 kW)
- 20 kva berapa watt (20.000 W)

Konversi Dalam 3 Phase (380V)
- Nilai 1.73 adalah hasil dari √3.
- √3 adalah nilai konstanta jika menggunakan 3 phase.
- 1 ampere 0.66 kVA

Konversi A ke KVA 1 Phase
Banyak sekali yang menanyakan 1 Ampere berapa KVA?, nah berikut daftar Konversinya:
Volt menggunakan 220V
KVA = V x I
- 1 A = 0.22 KVA
- 569 A = 125 KVA
- 2.273 A = 500 KVA
- 3.409A = 750 KVA

Konversi A ke KVA 3 Phase
Volt menggunakan 380V
KVA = V x I x 1.73
- 1 A = 0.66 KVA
- 190 A = 125 KVA
- 760 A = 500 KVA
- 1140 = 750 KVA

- 1 kw berapa pk?
1 kW = 1,34 PK
- 1 kw berapa hp?
1 kW = 1,34 HP
- 1 kw berapa Ampere?
1 kW = 2,63 A (380V) atau 1 kW = 4,54 A (220V)
- 1 kw berapa kVA?
1 kW = 1 kVA
- 1 kva berapa watt?
1 kVA = 1000 Watt
- 1 kva berapa hp ?
1 kVA = 1,34 HP
- 1 kva berapa Ampere ?
1 kVA = 2,63 A (380V) atau 1 kVA = 4,54 A (220V)
- 1 kva berapa kW ?
1 kVA = 1 kW
- 1 kva berapa va ?
1 kVA = 1.000 VA
- 1 kva berapa kwh ?
1 kVA = 1 kWH / Jam
- 1 HP berapa watt ?
1 HP = 745,7 Watt
- 1 HP berapa kva ?
1 HP = 0,745 kVA
- 1 HP berapa Ampere ?
1 HP = 1,96 A (380V) atau 1 HP = 3,38 A (220V)

 


Aplikasi - Pendidikan: Simurelay
Simurelay adalah simulator untuk membantu Anda merancang sistem elektromekanis. Ini memungkinkan untuk membuat banyak diagram kelistrikan dengan menggunakan komponen dasar yang tersedia seperti relai, sakelar, tombol, kontaktor, pengatur waktu, motor ...

Apa yang baru:
- Warning: before you update, the old saved files of version 2.1 are no longer supported, we apologize.
- Added button: to keep terminal highlighted while panning.
- Fixed bugs.
- Fixed minor issues.
- Fixed payment issue.
- Added new elements, including: diode, switch and button crossover, battery ...
- Export schematic as image (only full version);
- Export and import saved files (only full version).

Download Full Version APK di Android.

Ada beberapa catatan penting dalam asesmen kompetensi yaitu :

 


ada 3 unit kompetensi seorang asesor yaitu : MMA, MPA, MAK

 

ada 3 aspek kompetensi yaitu : knowledge, skill, attittude (KSA)

 

ada 3 jenis bukti : langung, tidak langsung, tambahan

 

ada 4 aturan bukti yaitu : VATM (valid, asli / autentik, terkini, memadai)

 

ada 4 prinsip asesmen yaitu : VRFF (valid, reliabel, flexibel, fair)

 

ada 5 dimensi kompetensi : TS, TMS, CMS, JRES, TRS

TS : task skill (satu pekerjaan)

TMS : task management skill (beberapa pekerjaan sekaligus)

CMS : contingency management skill (masalah dalam pekerjaan)

JRES : job role / environment skill (pekerjaan yang mengandung SOP, aturan)

TRS : transfer skill (mampu bekerja dengan teknologi baru, alat baru, dsb.)

 

ada 7 komponen standar kompetensi : kode unit, judul unit, deskripsi unit, elemen, KUK, batasan variabel, panduan penilaian.

 

ada 3 macam TUK yaitu : sewaktu, mandiri, tempat kerja

 

ada 3 macam skema sertifikasi yaitu : KKNI, okupasi, klaster

 

ada 3 macam bentuk LSP yaitu :

LSP P1 : VET (vocational education and training)

LSP P1 : industri

LSP P2, LSP P3, LSP profisiensi

 

ada 4 prinsip management yaitu : PDCA

Plan

Do

Check

Action

 

SKKNI : Standart Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

 

SKK : Standart Kompetensi Kerja Khusus

 

SI : Standart Internasional 


Pengertian ESD (Electro Static Discharge) d
an Cara Pencegahannya – 
Electro Static Discharge atau sering disebut dengan ESD terjadi karena adanya pemindahan arus (charge transfer) dari satu benda ke benda lainnya. Contact (Penyentuhan) dan Separation (Pemisahan) adalah penyebab terjadinya pemindahan arus (charge) tersebut.

Contoh dari contact dan separation antara lain :

  • Saat kita berjalan, kaki kita tersentuh dan terpisah dari lantai
  • Saat kita menyisir, sisir akan bersentuhan dan berpisah dari kulit kepala
  • Saat kita mengetik, jari tangan akan menyentuh keyboard dan kemudian lepas dari keyboard tersebut

Setiap tahunnya perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang Industri perakitan elektronik mengalami kerugian Jutaan US Dollar yang dikarenakan oleh kerusakan komponen-komponen Elektronik. Menurut penelitian, sekitar 60% komponen-komponen elektronik yang rusak adalah disebabkan oleh ESD (Electro Static Discharge). Komponen-komponen Elektronik yang sensitif terhadap ESD adalah komponen-komponen yang terbuat dari bahan semikonduktor seperti IC (Integrated Circuit), Transistor, Dioda, HLD (Hologram Laser Diode), CCD (Charge-Coupled Device).

Perpindahan arus disebut juga dengan tegangan dengan satuan Volt. Tegangan Statik (Static Electricity) berbeda dengan tegangan Dinamik (Dynamic Electricity) yang kita pakai untuk mengerakkan peralatan Elektronik. Hal ini dikarenakan Tegangan Statik (Static electricity) memiliki level arus/charge yang lebih rendah. Jadi agak sulit bagi manusia untuk merasakannya tetapi sangat berpengaruh terhadap kinerja Komponen Elektronik yang sensitif terhadapnya.

Kerusakan yang terjadi akibat ESD bisa terjadi langsung maupun terpendam (Latent defect)
Kerusakan langsung artinya komponen tersebut langsung rusak dan tidak dapat berfungsi saat melakukan Test/Inspeksi terhadap fungsi produk di produksi sedangkan Kerusakan  terpendam (latent defect) baru akan terjadi jika produk tersebut sudah terjual ke tangan konsumer. Kerusakan terpendam ini sangat sulit untuk dapat diketahui karena hanya sebagian dari kinerja komponen yang menjadi lemah atau rendah sehingga usia operasinya akan menurun. Kerusakan seperti ini menyebabkan kekecewaan pemakai/konsumer terhadap barang yang dibelinya. Di kondisi tertentu, kemungkinan akan membahayakan pemakai/konsumer.

Kerusakan akibat ESD menyebabkan Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan bukan saja pada harga komponennya, juga menyebabkan terjadinya biaya perbaikan seperti upah buruh dan biaya pergantian komponen lainnya yang berkaitan dengan aktifitas perbaikan tersebut.



Hampir semua area produksi perakitan elektronik memerlukan proteksi (perlindungan) terhadap ESD, diantaranya :

  • Incoming area (tempat penerimaan)
  • Storage area (tempat penyimpanan)
  • Transfer carts (alat pemindahan, contohnya : trolley)
  • Manual and Automated Insertion (tempat pemasangan manual maupun auto/mesin)
  • Soldering Machine (Solder Mesin)
  • Assembly Equipments and Test Equipments (Peralatan perakitan dan peralatan Test)
  • Packaging (Pengemasan atau pengepakkan)
  • Shipping (Pengiriman)
  • Repair Stations (Tempat perbaikan produk)

Daerah yang dirancang untuk meminimalisasikan pengaruh ESD terhadap komponen-komponen Elektronik disebut dengan EPA yang merupakan kepanjangan dari ESD Control Protected Area.

4 Cara Mencegah Kerusakan akibat ESD

Terdapat 4 cara untuk menghindari dan mencegah kerusakan akibat pengaruh ESD :

1. Prevention of Charge generation (mencegah terjadinya pembangkitan arus)

Menghindari aktifitas yang mempunyai kemungkinan untuk membangkitkan arus di area produksi, seperti memindahkan Material atau peralatan yang mempunyai kemungkinan untuk membangkitkan arus di area produksi dan menggunakan Material Antistatic atau perlengkapan Antistatik di area produksi.

2. Dissipation of Charge (Menghilangkan arus)

Menggunakan Grounding untuk menghilangkan Arus. Grounding hanya dapat berfungsi pada material yang memiliki sifat konduktor yaitu bahan yang dapat menghantarkan listrik. Grounding adalah proses menghubungkan Arus Static ke bumi, seperti :

  • Memakai Wrist Trap pada manusia yang bekerja
  • Memasangkan Kabel Grounding dari Peralatan kerja ke Ground (bumi)
  • Memasangkan Kabel Grounding dari Antistatic Mate ke Ground (bumi)

3. Neutralization of Charge (Meng-Netralisasi-kan Arus)

Untuk bahan yang bersifat non-konduktor atau Insulator yaitu bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik. Kita harus memakai alat untuk menetralisasikan Electro Static Discharge dengan menggunakan alat yang dinamakan Ionizer. Ionizer adalah alat yang dapat mengeluarkan angin/udara dengan positif dan Negatif ION yang bertujuan untuk menetralisasikan ION di permukaan bahan tersebut.

4. Shielding from Electrostatic (Perlindungan Produk terhadap Elektrostatik)

Untuk melindungi dari produk yang sensitive terhadap pengaruh ESD, diperlukan pembungkusan (packing) agar produk tersebut tidak bersentuhan langsung dengan medan (area) atau bahan yang dapat membangkitkan arus static. Hal ini sangat diperlukan saat melakukan penyimpanan dan pengiriman produk yang setengah jadi (semi-products). Pembungkusan (packaging) untuk perlindungan ESD antara lain : Metalic Shielding bags, Antistatic Polybags, dan Antistatic Tray.